Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurdin Halid Minta SBY Copot Menpora

Kompas.com - 28/03/2011, 18:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak lama setelah Menpora Andi Alifian Mallarangeng menggelar konfrensi pers yang intinya pemerintah tak mengakui lagi kepemimpinan pengurus PSSI saat ini, Nurdin Halid langsung berkomentar. Ketua Umum PSSI ini menyatakan bahwa apa yang diutarakan Menpora Andi Alifian Mallarangeng adalah sebuah keputusan yang bertentangan dengan demokrasi.

Dalam suasana emosi, secara spontan, Nurdin Halid langsung meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, agar segera memecat dan mencopot Andi Mallarangeng dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

"Sebagai Ketua Umum PSSI yang legal, saya meminta Presiden SBY agar mencopot Andi Mallarangeng sebagai Menpora. (Andi) Mallarangeng tidak pantas dan tidak cakap menjadi Menpora," ujar Nurdin saat memberikan penyataan resmi live di Metro TV, Senin (28/3/2011).

Apa yang dilakukan Menpora Andi Mallarangeng, lanjut Nurdin, sangat berlawanan dengan upaya demokrasi yang selama ini didengungkan pemerintah.

"Saya sangat mengenal Andi Mallarangeng. Saya kenal baik dengan adiknya, Choel Mallarangeng. Saya ingin bertemu dengan dia (Andi Mallarangeng) tapi tak pernah digubris. Tapi, justru Andi Mallarangeng mau menerima kehadiran KPPN, memberi masukan ke mereka, dan memperhatikan mereka," ujar Nurdin.

Ia menyesalkan sikap Andi Mallarangeng yang langsung mengambil keputusan sepihak tanpa melihat fakta-fakta di lapangan. Ia menganggap, bahwa Andi Mallarangeng lah yang selama ini mengobok-obok PSSI.(Tribunnews.com/Alie Usman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com